Jakarta, CNBC Indonesia- CNBC Indonesia Bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Kembali menyelenggarakan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025, INDEF dengan tema "Resiliensi Ekonomi Domestik Sebagai Fondasi Menghadapi Gejolak Dunia".
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih pemikiran, Ide, dan gagasan terbaru yang disampaikan oleh para ekonom kepada pemerintah baru sebagai strategi atas perbaikan kondisi perekonomian saat ini dan yang akan datang. Forum ini akan mengangkat empat isu utama yang meliputi kedaulatan pangan dan energi, hilirisasi industri & UMKM, penguatan SDM & perlindungan sosial, serta reformasi fiskal, moneter, dan stabilitas keuangan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan dihadapan 100 Ekonom menyebutkan bahwa kebijakan di era Presiden Prabowo merupakan koreksi dari kebijakan 28 tahun era reformasi.
Dimana negara memperkuat perannya dalam pengelolaan kekayaan negara lewat pembentukan Danantara yang turut mendorong hilirisasi. Selain itu program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta penduduk yang ditujukan untuk memperkuat kualitas SDM sehingga kedaulatan pangan menjadi hal penting.
Upaya mendorong kedaulatan pangan terus dilakukan untuk menekan impor pangan di segala sektor, dimana hal ini dilaksanakan lewat deregulasi, perbaikan irigasi, kemudahan penyaluran pupuk subsidi, peningkatan harga gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memastikan penyaluran beras murah dan bansos beras ke 18,2 juta masyarakat tidak mampu.
Di sisi lain pemerintah menargetkan peningkatan kesejahteraan peternak dan nelayan untuk mencapai perbaikan nilai tukar yang sudah dialami oleh petani. RI menargetkan setop impor Garam-Jagung di 2 Tahun.
Zulhas juga membeberkan keberhasilannya mengembangkan kawasan food estate Wanam, Papua yang terganjal 10 tahun untuk meningkatkan produksi beras melalui 1-2 juta hektare lahan.
Selengkapnya simak dialog Ekonom Senior INDEF, Aviliani dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan dalamSarasehan 100 Ekonom Indonesia 2025, CNBC Indonesia (Selasa, 28/10/2025)

2 hours ago
2















































