Wakil Ketua Komisi II DPRK Aceh Utara, Ruslan dari Partai PAN datang langsung ke lokasi kegiatan untuk memastikan pekerjaan normalisasi Alue Sunteng berjalan dengan baik dan lancar. Waspada.id/Ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
ACEH UTARA (Waspada.id): Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, Ruslan dari Partai PAN dan Anggota DPRA, Sofyan Puteh bersama dengan keuchik di 7 gampong dalam wilayah Kecamatan Samudera dan Tanah Pasir sepakat melakukan normalisasi saluran pembuangan Alue Sunteng, sepanjang 2 Km lebih. Kegiatan itu telah berjalan selama 5 hari dari estimasi waktu yang dibutuhkan 7 hari.
Kepada Waspada.id, Kamis (30/10) pagi, Ruslan menyampaikan, beberapa waktu yang lalu, datang 7 keuchik dari 7 gampong menjumpai dirinya untuk menyampaikan persoalan yang dialami para petani di 7 gampong dari dua kecamatan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Perwakilan masyarakat 7 gampong tersebut mengatakan, kondisi saluran pembuang Alue Sunteng saat ini nyaris tidak berfungsi. Pasalnya, selain terjadi sedimentasi juga dipenuhi oleh rumput hingga mengahalangi aliran air. Jika tidak dibersihkan (normalisasi), dipastikan, apabila terjadi hujan deras, maka seluruh areal persawahan mereka akan tenggelam.
Jika tenggelam, masyarakat di 7 gampong itu tidak dapat turun ke sawah untuk bercocok tanam di musim penghujan. Dan masyarakat di 7 gampong itu, nyaris 6 tahun tidak turun ke sawah akibat tidak ada suplai air irigasi sejak Bendung Krueng Pase jebol dan belum selesai dikerjakan oleh pihak rekanan hingga saat ini.
Kondisi sebagian Alue Sunteng setelah dilakukan normalisasi. Waspada.id/Ist“Jadi, setelah saya mendengar keluhan masyarakat dari 7 gampong itu, saya menyampaikan persoalan ini kepada sahabat saya yang ada di DPRA yaitu Sofyan Puteh. Alhamdulillah, Sofyan Puteh mau ikut membantu BBM dan biaya operasional alat berat. Sedangkan alat berat kita pinjam dari Dinas PUPR atas persetujuan Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil. Dan sekarang, kegiatan normalisasi sudah berjalan 5 hari. Pekerjaan pembersihan saluran pembuang ini sudah sampai ke Gampong Alue, Tanah Pasir,” kata Ruslan kepada Waspada.id.
Saluran pembuang Alue Sunteng melintasi 7 gampong dan ke 7 gampong itu meliputi Gampong Meunasah Mee Matang Panyang, Alue (Kecamatan Tanah Pasir). Selanjutnya, Gampong Pulo Klat, Matang Puntong, Laga Baroe, dan Lancang Barat (Kecamatan Samudera). Luas areal persawahan di 7 gampong itu diperkirakan lebih dari 50 Ha. Jika produksi per hektar 5 ton, maka jumlah produksi padi di seluruh areal sawah tersebut mencapai 250 ribu ton.
“Mengingat masalah yang dihadapi petani di 7 gampong itu merupakan masalah yang harus segera diatasi, maka kami pun langsung bergerak cepat. Apalagi, program ini sejalan dengan Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo. Kegiatan ini pun cepat terlaksana karena Bupati Aceh Utara pun sangat antusias hingga memerintahkan Kepala Dinas PUPR untuk mengirimkan alat berat ke lokasi kegiatan,” terang Ruslan.
Terakhir, atas nama masyarakat di 7 gampong itu mengucapkan terima kasih kepada Anggota DPRA, Sofyan Puteh, juga diucapkan terima kasih kepada Bupati Aceh Utara yang bergerak cepat untuk megatasi persoalan yang dialami petani di Kecamatan Samudera dan Tanah Pasir. (id70)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































