
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
Op. Guru Jason Saragih merupakan tokoh penting dalam sejarah pendidikan Simalungun. Lahir pada tahun 1883 di Nagakasiangan (sekarang masuk wilayah Kabupaten Serdang Bedagai), Jason Saragih adalah putra dari pasangan Balim Saragih dan Urow br Purba. Baik ayah maupun kakeknya yang bernama Mula Saragih sama-sama merupakan Panglima Raja Raya.
Perjalanan Jason Saragih sebagai pendidik dimulai setelah ia melihat banyak anak-anak dan pemuda di daerahnya yang tidak mendapat pendidikan. Keprihatinannya mendorong ia untuk menemui Pendeta August Theis, penginjil Eropa pertama yang datang ke Simalungun. Atas saran sang pendeta, Jason Saragih memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai mandor dan berangkat ke Depok, Pulau Jawa, untuk mengikuti Pendidikan Guru pada 1 Juli 1911.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Selama empat tahun, ia belajar di Depok dan lulus dengan menyandang gelar Diploma Guru. Sekembalinya ke Pematang Raya, Simalungun, ia memulai kariernya sebagai guru bantu di Zending Volkschool dan kemudian diangkat sebagai kepala sekolah di Zendings Vervolgschool (sekolah lanjutan). Dedikasi Jason Saragih terhadap pendidikan ditunjukkan dengan kesediaannya menjemput langsung murid-muridnya ke rumah masing-masing untuk berangkat ke sekolah dan belajar.
Pada tanggal 3 September 1928, bersama sejumlah tokoh Simalungun di Pematang Raya, Jason Saragih mendirikan “Komite Na Ro Marpondah” dan diangkat menjadi ketua komite yang bertugas menerjemahkan buku-buku pendidikan ke dalam bahasa Simalungun (Rudang Ragi-Ragian). Pengabdiannya sebagai guru berlangsung selama 43 tahun sebelum pensiun pada 1 Februari 1958. Meski sudah pensiun, hasratnya sebagai pendidik tidak pernah surut dan ia tetap melanjutkan pengabdiannya untuk mengajar.
Dua bulan setelah Guru Jason Saragih meninggal dunia pada 30 Maret 1963, Bupati Simalungun saat itu, Radjamin Poerba BC HK, melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 305/1963-Uod- tanggal 29 Mei 1963, memberikan gelar penghormatan “Pelopor/Bapak Pendidik Simalungun” kepada almarhum. Penghargaan ini diberikan atas jasa-jasa dan kegiatan-kegiatan Jason Saragih yang telah mengabdikan diri demi kemajuan anak-anak dan generasi muda Simalungun.
Bupati Simalungun Anton Saragih dan istri, Wabup Benny Sinaga dan istri saat peresmian dan ziarah di Makam Guru Jason Saragih, Jumat (2/5).(Waspada/Ist)
Pemerintah Kabupaten Simalungun juga telah mengabadikan nama Jason Saragih sebagai nama jalan di kota Pematang Siantar dan Sondy Raya, serta melakukan renovasi makam dan pembangunan gapura yang diresmikan oleh Bupati Simalungun dalam kunjungan ziarah kali ini.
Tak heran saat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Bupati Simalungun Dr. H. Anton Achmad Saragih melakukan ziarah ke makam Op. Guru Jason Saragih, pelopor dan tokoh pendidik Simalungun, di Pematangraya, Sumatera Utara, pekan laly ditandai dengan peresmian renovasi makam tokoh pendidikan tersebut.
Kegiatan ziarah ini tidak hanya dihadiri Bupati Simalungun, tetapi juga didampingi Ketua TP PKK, Ny. Darmawati Anton Achmad Saragih, Wakil Bupati Benny Gusman Sinaga bersama istri Ny. Rospita Banny Gusman Sinaga, serta para pejabat tinggi Pratama di lingkungan Pemkab Simalungun. Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hardiknas 2025 yang mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
Dalam kunjungannya, Bupati Simalungun meresmikan renovasi makam Op. Guru Jason Saragih sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan pengabdian tokoh pendidikan tersebut.
Melalui momentum ini, Bupati Simalungun menekankan pentingnya menjadikan Hardiknas sebagai dorongan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Simalungun. “Peringatan Hari Pendidikan kali ini bukan sekadar seremoni, tetapi harus menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pendidikan adalah masalah bersama, diperlukan peran serta seluruh stakeholder bukan hanya pemerintah, namun juga dukungan dari orang tua dan tenaga pendidik selaku mentor di lembaga pendidikan,” tegas bupati.
Bupati Simalungun Dr. H. Anton Achmad Saragih menyatakan bahwa masyarakat Simalungun sudah sepantasnya menghormati Guru Jason Saragih sebagai Pahlawan/Pelopor/Bapak Pendidik Simalungun. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh Guru Jason Saragih sangat berbeda dengan kondisi sekolah saat ini, dimana ia harus menempuh perjalanan jauh melalui hutan-hutan dan jalan setapak, mengajar hingga ke kampung-kampung dan huta-huta dengan berjalan kaki.
Perjuangan Guru Jason Saragih telah menjadi motivasi bagi masyarakat, terutama generasi muda untuk semakin giat dan rajin belajar. Banyak tokoh Simalungun yang berhasil melalui didikan Guru Jason Saragih, termasuk mantan Bupati Simalungun Tuan Madja Purba dan Radjamin Purba.
Hasuna Damanik
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.