Inflasi P. Siantar Dan Labuhanbatu April 2025 Lebih Tinggi Dari Februari 2025

3 hours ago 2

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Inflasi di Pematangsiantar dan Labuhanbatu periode April 2025 lebih tinggi berbanding periode Februari 2025 yang mengalami deflasi.

“Pematangsiantar mengalami inflasi 1,14 persen (mtm) dan Labuhanbatu mengalami inflasi 1,25 persen (mtm) periode April 2025 lebih tinggi jika membandingkannya dengan capaian Februari 2025, dimana Pematangsiantar mengalami deflasi 0,86 persen (mtm) dan Labuhanbatu 0,59 persen (mtm),” sebut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Muqorobin, Senin (5/5) tentang perkembangan inflasi di wilayah kerja (Wilker) KPw BI Pematangsiantar di delapan kabupaten/kota.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Inflasi P. Siantar Dan Labuhanbatu April 2025 Lebih Tinggi Dari Februari 2025

IKLAN

Menurut Muqorobin, inflasi yang terjadi pada kedua kota/kabupaten Indeks Harga Konsumen (IHK) itu penyebabnya masih akibat normalisasi tarif listrik dan peningkatan permintaan saat pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri 1664 H.

Mengenai perkembangan inflasi di periode April 2025, Muqorobin menyebutkan Pematangsiantar mengalami inflasi 1,14 persen (mtm), 3,54 persen (yoy) dan 2,33 persen (ytd), Labuhanbatu 1,25 persen (mtm), 1,49 persen (yoy) dan 1,47 persen (ytd), Sumut 1,35 persen (mtm), 2,09 persen (yoy) dan 1,46 persen (ytd) serta nasional 1,17 persen (mtm), 1,95 persen (yoy) dan 1,56 persen (ytd).

Sementara, komoditas dengan andil inflasi bulanan terbesar di Pematangsiantar yakni tarif listrik 0,80 persen, emas perhiasan 0,19 persen dan bawang merah 0,10 persen, sedang komoditas dengan andil deflasi bulanan terbesar yakni kentang -0,08 persen, cabai rawit -0,06 persen dan daging ayam ras -0,04 persen.

Kemudian, komoditas dengan andil inflasi bulanan terbesar Labuhanbatu yakni tarif listrik 0,69 persen, cabai merah 0,44 persen dan emas perhiasan 0,25 persen serta komoditas dengan andil deflasi bulan terbesar yakni cabai rawit -0,21 persen, ikan kembung -0,14 persen dan kentang -0,11 persen.

Menurut Muqorobin, dalam upaya pengendalian inflasi di Pematangsiantar dan Labuhanbatu, beberapa kegiatan telah terlaksana, diantaranya High Level Meeting (HLM) seluruh Wilker KPw BI Pematangsiantar yakni Sisibataslabuhan (Pematangsiantar, Simalungun, Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan).

“Sebagai upaya untuk mengantisipasi gejolak harga pasca HKBN Idul Fitri 1446 H serta tantangan pengendalian inflasi selama periode HKBN seperti pelaksanaan inspeksi mendadak pasar, pasar murah dan komunikasi belanja bijak serta strategi pengendalian inflasi jangka menengah dan panjang seperti penyusunan neraca pangan dan pemetaan pola tanam,” jelas Muqorobin.

Selain itu, lanjut Muqorobin, pada HLM TPID itu membahas komitmen bersama seluruh anggota TPID untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam melaksanakan pengendalian inflasi daerah.

“Dalam pengendalian inflasi yang terjadi di seluruh Wilker KPw BI Pematangsiantar, berupa kolaborasi Gerakan Pangan Murah dengan TPID Pematangsiantar dan pada April 2025 telah terlaksana sebanyak satu titik lokasi pasar murah untuk menjaga kestabilan harga pada pasar terhadap tekanan inflasi pasca HKBN Idul Fitri 1446 H,” sebut Muqorobin.(a28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |