LP Lhokseumawe Kapasitas 157 Orang, Disesaki 571 Napi

5 hours ago 1
Aceh

LP Lhokseumawe Kapasitas 157 Orang, Disesaki 571 Napi

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

Siaga Efek Over Kapasitas

LHOKSEUMAWE (Waspada): Kondisi Lapas Klas IIA Kota Lhokseumawe berdaya tampung untuk 157 orang, kini, tahun 2025, alami over kapasitas lebih 300 persen dengan  disesaki jumlah penghuni yang mencapai 571 napi.

Hal itu diungkapkan Kalapas Klas IIA Wahyu Prasetyo ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (6/5) terkait situasi dan kondisi sel.

Ia menyebutkan, sejauh ini Lapas Lhokseumawe dihuni 571 napi laki-laki dan perempuan atau mengalami over kapasitas lebih 300 persen. Sedangkan, idealnya hanya berkapasitas 147 orang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

LP Lhokseumawe Kapasitas 157 Orang, Disesaki 571 Napi

IKLAN

Namun pihaknya selalu berupaya untuk memberi kenyamanan dan mencegah risiko dampak over kapasitas. Karena salah satu yang terjamin adalah menunggu rampungnya pembangunan penjara di Peuntet Kec. Blang Mangat.

Proses pembangunan hampir tuntas namun sekarang sudah terhenti sementara lanjutan pembangunannya.

Selama menanti lanjutan pembangunan tersebut, pihak Lapas harus melakukan berbagai upaya untuk mencegah dampak buruk over kapasitas.

”Jadi, sambil menunggu rampungnya pembangunan LP Punteut yang fokus menanggulangi nara pidana dikawasan pesisir timur Aceh. Kita dari Lapas terus melakukan upaya pencegahan berbagai risiko dampak over kapasitas tersebut, ” pungkas Kalapas Wahyu Prasetyo.

LP Lhokseumawe Kapasitas 157 Orang, Disesaki 571 NapiKalapas Klas IIA Wahyu Prasetyo. Waspada/Ist

Kalapas menerangkan ada berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk menangani over kapasitas warga binaan yang dialami di sejumlah Lembaga Permasyarakatan di penjuru tanah air.

Paling utama solusi awal yang dapat ditawarkan adalah pendekatan secara komperhensif di bidang keagamaan, penyuluhan hukum, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di kalangan nara pidana, pembinaan ketrampilan, hingga optimalisasi maupun pengawasan sistem permasyarakatan secara terpadu.

Ia mengaku, pihaknya sering melakukan komunikasi secara intens bersama napi di sana. Dengan adanya saling interaksi dan keterbukaan tentunya berbagai kendala atau risiko gangguan di rumah tahanan dapat terdeteksi secara dini.

”Begitu ada kedekatan di antara warga binaan dengan petugas akan memudahkan serangkaian kegiatan pembinaan di Lapas. Kita bersama-sama merangkul dan mengajak mereka untuk berprilaku baik, inilah yang kita jalankan di sini, ” tutur Wahyu.

Selain itu, sebut Kalapas, pihaknya juga secara rutin melakukan olah raga bagi warga binaan, mulai senam kebugaran, volley ball dan lainnya. Bahkan, menggelar turnamen di kalangan napi setiap tibanya Hari Permasyarakatan, seperti peringatan ke-61 yang sudah dilaksanakan beberapa hari lalu, ” paparnya.

Wahyu berharap proyek lanjutan pembangunan penjara Peuntet dapat segera dituntaskan untuk bisa mengatasi masalah over kapasitas. (b09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |