Ukuran Font
Kecil Besar
14px
SIULANGALING (Waspada.id): Mentari pagi perlahan menyapa ufuk, menghangatkan suasana Desa Lubuk Kapundung II, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Senyum ramah terpancar dari wajah-wajah warga yang menyambut hari dengan penuh keakraban.
Dari sebuah rumah sederhana berdinding kayu, tampak Bupati Madina H. Saipullah Nasution melangkah keluar dengan semangat dan senyum khasnya. Tanpa atribut resmi, mengenakan pakaian sederhana, Saipullah berjalan menyusuri desa, menyapa warga yang menikmati pagi di teras rumah mereka.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Langkahnya terhenti di sebuah kedai kopi. Bersama sejumlah kepala OPD, Saipullah duduk santai menikmati secangkir kopi panas dan pisang goreng.
Namun, waktu terus berjalan. Pagi yang hangat perlahan bergeser menuju siang, menandai saatnya Saipullah dan rombongan bersiap meninggalkan Lubuk Kapundung II untuk kembali ke pusat pemerintahan kabupaten.
Warga berbondong-bondong mengiringi langkah Saipullah hingga ke tepi sungai satu-satunya akses transportasi utama menuju dan dari desa tersebut.

Terlihat tatapan mata warga seolah enggan melepas kepergian sang pemimpin. Ada harapan yang dititipkan, ada doa yang terucap dalam diam. Beberapa warga menyalami Saipullah, sebagian lainnya melambaikan tangan, mengiringi langkahnya menuju perahu yang akan membawa rombongan.
Di tengah momen haru itu, tiba-tiba terdengar kumandang azan. Seorang warga berdiri di tepi sungai, melantunkan azan dengan khidmat, seakan menjadi pengantar kepulangan Bupati Madina dan rombongan.
Sebuah momen sederhana, namun sarat makna kedekatan pemimpin dan rakyat yang terjalin tanpa jarak, meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang menyaksikannya.(id100)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































