Kisah Ahmad Dihyah Alfian, Bocah Bulukumba Yang Bikin Heboh FTBI 2025 Dengan Dongeng Bugis

6 hours ago 5
Nusantara

7 November 20257 November 2025

Kisah Ahmad Dihyah Alfian, Bocah Bulukumba Yang Bikin Heboh FTBI 2025 Dengan Dongeng Bugis Ahmad Dihya Alfian usai tampil membaca dongeng bahasa Bugis di panggung Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 Sulawesi Selatan dan Barat yang digelar di Ballroom Hotel Dalton, Makassar, 3–8 November 2025.waspada.id/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MAKASSAR (Waspada.id): Suasana Ballroom Hotel Dalton Makassar mendadak hening saat suara lembut seorang bocah menggema di tengah gemerlap panggung Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 Sulawesi Selatan dan Barat yang digelar di Ballroom Hotel Dalton, Makassar, 3–8 November 2025.

Dengan pakaian menyerupai kuda dan gerak tubuh penuh ekspresi, Ahmad Dihyah Alfian, siswa kelas 5 SD Negeri 58 Tanete, Bulukumpa, Bulukumba, berhasil memukau penonton lewat dongeng berjudul “Jarang sibawa Bompo” — kisah tentang kuda kecil dan sahabatnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Penampilannya yang penuh penghayatan membuat penonton menjulukinya spontan sebagai “Si Jarang Balibi dari Bulukumba”. Meski tak meraih juara, bocah 11 tahun itu meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang karena kepiawaiannya menuturkan dongeng dengan bahasa Bugis yang hidup dan hangat.

Lalui Seleksi Berjenjang

Dihyah bukan peserta instan. Ia melaju ke panggung FTBI tingkat provinsi setelah menjuarai lomba dongeng di tingkat kecamatan dan kabupaten. Bersama rekannya, Abdul Hamid Alifa Nagara, siswa SDN 58 Tanete lainnya, Dihyah menjadi wakil Bulukumba di ajang tahunan yang digelar 3–5 November di Makassar.

“Dihyah anak yang tekun dan penuh imajinasi. Setiap kali tampil, dia betul-betul menjiwai ceritanya,” ujar salah satu guru pembimbing yang mendampinginya selama lomba, saat ditemui dalam acara tersebut, Jumat (07/11).

Bagi Dihyah, mendongeng bukan sekadar bercerita — tapi juga cara untuk menjaga bahasa dan budaya Bugis. “Saya senang bercerita pakai bahasa Bugis. Rasanya seperti hidup di dalam cerita itu,” kata Dihyah dengan polos.

Dari Surat untuk Bupati hingga Buku Nasional

Bakat literasi Dihyah muncul sejak dini. Saat kelas 1 SD, ia sudah menjuarai lomba menulis surat untuk Bupati Bulukumba yang digelar Harian Radar Selatan pada 2022.

Tahun 2025 menjadi puncak produktivitasnya. Ia memborong beberapa prestasi:

Juara 2 Lomba Bertutur tingkat Kecamatan Bulukumpa

Juara 2 tingkat Kabupaten Bulukumba

Juara 1 Gebyar Literasi Anak oleh Tim Penggerak PKK Bulukumba

Juara 1 Lomba Deklamasi HUT RI ke-80 se-Kecamatan Bulukumpa

Tak berhenti di situ, karya tulis Dihyah juga menembus tingkat nasional. Cerita anak yang ia tulis lolos kurasi dan diterbitkan dalam buku “Kumpulan Cerita Anak Negeri: Suara dari Penjuru Nusantara”, hasil kolaborasi Yayasan Indonesia Menulis dan SIP Publishing yang resmi diluncurkan November 2025.

Ia menjadi satu-satunya wakil dari Sulawesi Selatan.

Dukungan Ibu yang Tak Pernah Padam
Di balik penampilan memikat Dihyah, ada dukungan luar biasa dari sang ibu, Israwati Samad, SE. Ia mengaku tak pernah menargetkan anaknya harus jadi juara.

“Kami cuma ingin dia berani tampil dan mencintai bahasa daerahnya. Melihat Dihyah bisa berdiri di panggung besar membawa nama Bulukumba saja, kami sudah sangat bangga,” kata Israwati haru, saat menceritakannya ke media ini, Jumat (07/11).

Menurutnya, sejak kecil Dihyah memang gemar meniru tokoh-tokoh dalam cerita. “Kalau dengar dongeng, dia suka menirukan suara dan geraknya. Jadi waktu dia bilang mau ikut lomba, kami langsung dukung. Ini cara dia mengekspresikan dirinya,” tambahnya.

Bagi Israwati, perjalanan anaknya adalah pengingat bagi para orang tua. “Kadang anak punya cara sendiri untuk bersinar. Tugas kita cuma menyalakan lentera kecilnya,” ujarnya lembut.

Inspirasi dari Tanete

Kini, bagi warga Tanete, sosok Dihyah bukan sekadar anak berbakat, tapi juga simbol semangat baru anak-anak desa. Ia membuktikan bahwa panggung besar tak hanya milik anak kota.

“Dihyah itu inspirasi bagi kami semua. Ia menunjukkan kalau anak-anak kampung pun bisa tampil di panggung provinsi,” kata salah satu warga Tanete.(arie)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |