Rahmansyah Sibarani Klarifikasi Aksi Lempar Batu Saat Bentrok Massa Di Tapteng

4 hours ago 4
Sumut

6 November 20256 November 2025

Rahmansyah Sibarani Klarifikasi Aksi Lempar Batu Saat Bentrok Massa Di Tapteng Rahmansyah Sibarani saat diwawancarai di Kantor DPRD Sumut.

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumatera Utara, Rahmansyah Sibarani, SH, MH, angkat bicara terkait video viral yang memperlihatkan dirinya melempar batu saat bentrok massa di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Rahmansyah menegaskan aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri ketika terjadi penyerangan di depan rumah adiknya, mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Itu spontan saya lakukan untuk melindungi diri dan keluarga dari serangan massa. Kalau bukan batu yang ada di sekitar, mungkin saya tak tahu apa yang terjadi,” ujar Rahmansyah dalam keterangan pers di Fraksi NasDem DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Kamis (6/11/2025).

Rahmansyah menjelaskan kehadirannya di Tapteng bukan untuk kegiatan politik, melainkan menghadiri ulang tahun keponakannya di rumah Bakhtiar Ahmad Sibarani. Ia juga mengaku telah menghubungi Polres Tapteng sehari sebelum kejadian, meminta agar jalur massa aksi tidak melewati rumah keluarganya.

“Saya sudah sampaikan sejak Kamis sore agar massa tidak lewat depan rumah keluarga kami demi menghindari bentrok, tapi permintaan itu tidak direspons,” ungkapnya.

Ia menilai bentrok bisa dihindari jika pihak kepolisian mengatur arus pergerakan massa dengan baik. Rahmansyah juga menyebut sejumlah kendaraan miliknya dan tamu keluarga rusak akibat lemparan batu.

“Kami tidak ada niat untuk bentrok. Semua terjadi karena situasi di lapangan tidak terkendali,” tegas Ketua DPD Partai NasDem Tapteng tersebut.

Rahmansyah menambahkan, usai kejadian ia sempat berkomunikasi dengan aparat kepolisian mempertanyakan izin penggunaan jalur di depan rumah keluarganya oleh massa.

“Kalau kami mau demo lewat depan rumah pejabat lain, pasti tak boleh. Tapi kenapa mereka boleh?” ujarnya.

Ia berharap Kapolda Sumut dan Kapolri menanggapi peristiwa ini secara bijak dan menegaskan siap menempuh jalur hukum bila diperlukan.

“Kami tidak ingin menyalahkan siapa pun. Namun kerugian yang kami alami cukup besar, dan kami akan pertimbangkan langkah hukum,” tutupnya. (Tnk)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |