
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada): Dua kelompok pemuda bentrok di pintu tol Belawan, Minggu (4/5) pagi. Satu orang dari dua kelompok yang terlibat bentrokan tewas tertembak polisi.
Imbas dari bentrokan dan tewasnya salah seorang dari dua kelompok itu, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan dinonaktifkan untuk menjalani pemeriksaan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Kapolda Sumut Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto kepada wartawan, Senin (5/5) mengatakan, untuk menyelidiki kasus itu pihaknya telah membentuk tim.
“Kami telah membentuk tim gabungan dipimpin Irwasda beranggotakan Ditkrimum, Propam dan Labfor untuk memastikan transparansinya penyidikan. Kami juga melibatkan Mabes Polri dan Kompolnas karena sifatnya melibatkan Kapolres. Untuk saat ini, sembari menjalani pemeriksaan dan sesuai arahan Mabes Polri, Kapolresnya dinonaktifkan agar pelayanan tidak terganggu di sana,” jelas Whisnu.
Ia mengatakan, pemeriksaan akan berjalan dengan transparan. “Sejauh mana tindakan diskresi yang sampai dilakukan Kapolres, akan kita telusuri. Artinya bila ada kesalahan akan ditindak tegas,” ujarnya.
Menurut Kapolda, jika ditemukan kesalahan akan ditindak, tetapi bila tidak ditemukan kesalahan akan disampaikan kepada media.
Kapolda menjelaskan, saat terjadi bentrokan Kapolres yang turun ke lokasi berusaha menghalau karena sudah mengganggu situasi lalu lintas mengakibatkan warga yang keluar masuk jalan tol menjadi terhambat. Namun pelaku bentrok semakin intens sehingga dilakukan penembakan ke atas untuk membubarkan massa .
Namun upaya dilakukan polisi tidak menyurutkan pelaku bentrok sehingga dengan terpaksa terjadi penembakan terhadap pelaku bentrok dan satu orang tadi pagi meninggal dunia bernama Muhammad Suhada, 17.
“Saya sebagai Kapolda Sumut beserta jajaran menyampaikan turut berduka cita. Polri dalam hal ini akan tetap berupaya menjaga keamanan masyarakat dan penyelidikan ini akan dilakukan secara transparan. Jika ditemukan kesalahan prosedur akan dilakukan tindakan tegas,” katanya.
20 Diamankan
Kapolda menjelaskan, saat ini 20 orang terlibat bentrokan telah diamankan, dan 17 di antaranya terindikasi menggunakan narkoba setelah dilakukan test.
Dikatakan bahwa bentrokan di Belawan kerap terjadi, diduga akibat mengonsumsi narkoba. “Ini yang menjadi atensi kita bahwa bentrokan itu terjadi akarnya narkoba dan masuknya narkoba ke Belawan terus ditelusuri,” sebutnya.
Irjen Whisnu meminta kepada masyarakat agar tetap menjaga keamanan. Terkhusus kepada para orang tua di Belawan, karena bentrokan terus berlangsung maka diharapkan peran serta untuk menjaga anak-anaknya.
Sementara itu, informasi di lapangan menyebutkan, tindakan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan sudah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). Tindakan tegas dilakukan sebagai upaya penyelamatan diri dan keselamatan masyarakat, dimana akibat bentrok itu mengakibatkan aktifitas arus lalulintas menjadi terganggu keluar masuk jalan tol.
Masyarakat disana mengatakan, bentrokan di Belawan sudah sangat meresahkan. “Dalam bentrokan ini tindakan dilakukan Kapolres sudah tepat. Polisi tidak boleh takut kepada preman dan pimpinan Polri harus melihat secara jernih akar masalahnya. Kalau polisi diam, tentu masyarakat juga yang menjadi tidak nyaman,” kata mereka.
Sebelum ini, kendaraan polisi dibakar dan polisinya dilempari dan kejadian seperti ini sudah berulang terjadi. “Bentrok antar warga di Belawan kini menjadi persoalan sangat serius. Kami warga Belawan minta polisi bertindak tegas. Jangan biarkan preman merajai Belawan. Intensifkan perburuan peredaran narkoba di Belawan yang sudah sangat masif yang menjadi akar bentrok di Belawan,” pinta warga.(m10)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.