Dosen UM Tapsel Edukasi Warga Cegah Stunting Dan Olah Pakan Ternak Bergizi Tinggi

3 hours ago 3

P.SIDIMPUAN (Waspada.id) : Dosen Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) yang yang tergabung dalam Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) edukasi warga Partihaman, Kota Padangsidimpuan cegah stunting dan ciptakan pakan ternak bergizi tinggi dari limbah pertanian.

Ketua Tim PKM UMTS, Dedy Suhendra, SH, MH bersama anggota tim, Suryanto, MP dan drh. Luky Wahyu Sipahutar, M.Si, Minggu (9/11/2026) mengatakan pogram PKM yang melibatkan dua mahasiswa Donna Sari dan Zahra Fadila Safitri Nasution digelar selama dua hari (8-9 November 2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Edukasi terhadap warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Seia Sekata Partihaman Saroha, Kecamatan P.Sidimpuan Hutaimbaru, Kota Padangsidimpuan ini, ucapnya, merupakan bagian dari upaya UM Tapsel dalam mendorong peningkatan kualitas SDM dan peningkatan ekonomi warga.

Kegiatan dengan tema “Pencegahan Stunting Melalui Edukasi Hak Konstitusional Anak dan Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak”, ujar Dedy Suhendra, terlaksana setelah timnya berhasil memperoleh Dana Hibah Bima Kemendiktisaintek Program Pengabdian Kepada Masyarakat Batch III tahun 2025.

Ketua Tim PKM UMTS, Dedy Suhendra, SH, MH memberikan pencerahan kepada warga Partihaman Saroha, Padangsidimpuan terkait stunting, Sabtu ( 8/11/2025). Waspada.id/ist

Hak Konstitusional Anak

Dijelaskan, pada hari pertama (8 November 2025) pelaksanaan PKM yang digelar di Balai Desa Partihaman Saroha, Tim PKM UM Tapsel memberikan penyuluhan hukum tentang Pencegahan Stunting melalui Edukasi Hak Konstitusional Anak kepada 40 orang pengurus dan anggota Kelompok Tani Seia Sekata.

Dedy Suhendra, SH, MH sebagai pemateri menyampaikan bahwa stunting merupakan masalah nasional yang tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah, tetapi juga harus ada dukungan dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

“Penyebab stunting bukan hanya karena rendahnya pemahaman orang tua terhadap gizi, tetapi juga karena kurangnya pemahaman orang tua terhadap kewajibannya untuk memenuhi hak kontitusional anak, sehingga mereka beranggapan memberi makan anak saja sudah cukup, tanpa memperhatikan bagaimana tumbuh berkembangnya anak,” tuturnya.

Ditegaskan, stunting bukan sekadar masalah anaknya pendek, tetapi merupakan pelanggaran terhadap hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Hak konstitusional anak dijamin dalam UUD 1945 sebgaiamana tertuang dalam pasal 28B ayat (2) yang berbunyi “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.

Menurutnya, negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap anak dapat hidup, tumbuh dengan optimal, dan berkembang sesuai potensi mereka.

Bahkan di dalam Al-Qur`an surat An-Nisa ayat 9 Allah Swt berfirman, yang artinya: “Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)”.

“Ayat ini menekankan tanggung jawab orang tua untuk memastikan kesejahteraan anak, termasuk menghindari kondisi “lemah” yang dapat dimaknai sebagai kondisi fisik lemah akibat kekurangan gizi atau stunting,” jelasnya.

Di akhir pemaparan materinya, Dedy Suhendra menekankan bahwa pencegahan stunting adalah investasi terbaik bagi masa depan bangsa sekaligus wujud nyata pengamalan sila kelima Pancasila.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk mewujudkan hak konstitusional setiap anak untuk tumbuh tinggi, sehat, dan cerdas, karena setiap anak yang terhindar stunting adalah calon pemimpin dan warga negara produktif. “Ini merupakan investasi terbaik untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

drh. Luky Wahyu Sipahutar, M.Si (berdiri pegang mic) menjelaskan pada warga Partihaman Saroha, Padangsidimpuan tentang pengolahan limbah pertanian jadi pakan ternak, Sabtu ( 8/11/2025). Waspada.id/ist

Teliti Pilih Bibit

drh. Luky Wahyu Sipahutar, M.Si sebagai pemateri kedua berbicara tentang beternak ayam pedaging. Ia menjelaskan, beternak ayam pedaging memiliki peluang yang besar saat ini, karena tingginya permintaan konsumen. Sedangkan proses pemeliharaannya tidak butuh waktu lama sehingga modal cepat berputar.

Bagi masyarakat yang ingin beternak ayam pedaging, ucapnya, harus benar-benar teliti dalam memilih bibit ayam (Doc), karena sangat menentukan hasil akhir. “Pilih Doc yang aktif, bulu kering dan mengilap. Mata cerah dan tidak cacat. Bobot rata (sekitar 40 gram), berasal dari hatchery terpercaya dan sudah divaksin,” katanya.

Kemudian, kualitas pakan juga harus baik, karena sangat menentukan kecepatan tumbuh ayam. “Jangan lupa peternak juga harus memahami manajemen pemeliharaan dan kesehatan ayam,” jelas Luky Wahyu

Pada hari kedua, Minggu (9/11/2025), Tim PKM memberikan pelatihan kepada warga tentang pengolahan limbah hasil pertanian menjadi pakan ternak. Pengolahannya melalui proses fermentasi menggunakan mikroorganisme untuk meningkatkan nilai gizi dan daya cerna.

Bahan terdiri dari dedak, jagung pecah, dan sayuran, lalu ditambahkan aktivator fermentasi seperti EM-4, serta gula dan air atau Molase secukupnya. Fermentasi yang berhasil akan menghasilkan pakan yang lebih bergizi, mudah dicerna, dan tahan lama.

Pada acara penutupan, Tim PKM UM Tapsel menyerahkan bantuan alat pengolahan pakan ternak kepada Kelompok Tani Seia Sekata berupa alat mesin pencacah, mesin pengaduk pakan ternak mixer spiral, mesin penggerak/ genset, tong tempat fermentasi dan beberapa alat dan bahan yang berhubungan dengan pengolahan pakan ternak dari limbah pertanian.

Kepala Desa Partihaman Saroha, Amran Dalimunthe, mengucapkan terima kasih kepada Tim PK yang telah megedukasi masyarakat mencegah stunting serta melatih dan membantu warga ciptakan pakan ternak dari limbah pertanian,

Kades berharap, program ini bisa menekan jumlah stunting di Desa Partihaman Saroha dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pelatihan pemanfaatan limbah pertanian menjadi pakan ternak.

Ketua Kelompok Tani Seia Sekata Desa Partihaman Saroha, Kombang Muda Siregar juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tim PKM UM Tapsel yang telah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dan memberikan edukasi pencegahan stunting.(id46)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |