5 hours ago
3
9 November 20259 November 2025
Sejumlah pelayat duduk dan mengaji di sekitar jenazah almarhum di rumah duka, Jalan Sembada V Komplek Koserna, Medan, Minggu (9/11). Suasana haru menyelimuti keluarga, kerabat, dan sahabat yang datang memberikan penghormatan terakhir. Waspada.id/ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Rasa duka dan kehilangan mendalam juga datang dari para karyawan Harian Waspada, atas wafatnya Haji Teruna Jasa Said bin Haji Mohammad Said. Di mata para karyawan, almarhum dikenal sebagai sosok yang ramah, bersahaja, dan memperlakukan semua orang dengan penuh kekeluargaan.
Edward Thahir, salah satu karyawan, mengenang Teruna Jasa Said sebagai figur pemimpin yang sangat baik, terbuka, dan peduli terhadap perkembangan profesi jurnalistik.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Beliau sangat baik, sering mengajak anggotanya melakukan perjalanan jurnalistik antarnegara. Orangnya tidak pilih-pilih, murah hati, tidak sombong,” kenang Edu.
Menurutnya, almarhum selalu menunjukkan perhatian pada karyawannya tanpa memandang posisi dan latar belakang. Selain mendorong peningkatan kualitas kerja, almarhum juga memberikan pengalaman berharga melalui kegiatan lintas negara.
Sementara itu, Khaidir yang pertama kali bergabung di Waspada mengaku terkesan dengan sikap rendah hati Teruna Jasa Said. Meski memiliki posisi tinggi dan disegani, almarhum tidak ingin dipanggil secara formal.
“Pertama masuk kerja, beliau tidak mau dipanggil Bapak, tapi minta dipanggil Abang,” ungkapnya. Hal ini menurutnya mencerminkan sifat almarhum yang sangat dekat dan menghargai siapa pun.
Kenangan lain disampaikan Yuni. Meski baru bergabung sebagai karyawan, ia sudah merasakan kehangatan sosok almarhum.
“Beliau cepat kenal dengan wartawannya. Karena itu saya cepat merasa dekat. Dia sosok yang baik, tidak pernah marah,” ujarnya.
Yuni menambahkan, meski tidak sering bertemu langsung dengan jajaran wartawan di lapangan, almarhum tetap akrab dan memberi perhatian pada semua karyawan.
Sosok Teruna Jasa Said tak hanya dikenal sebagai pemimpin media yang konsisten memperjuangkan demokrasi dan kemanusiaan melalui jurnalistik, tetapi juga sebagai pribadi yang rendah hati, hangat, dan mencintai karyawannya layaknya keluarga.
Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Harian Waspada dan seluruh insan pers di Sumatera Utara. Semoga semua kebaikannya menjadi amal jariyah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. (id20)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.
